·
TAHAPAN PERKEMBANGAN MANUSIA
Tahapan perkembangan manusia dibagi menjadi dua, yaitu sebelum dilahirkan
(Pre-Natal) dan sesudah dilahirkan (Post-Natal). Sebelum dilahirkan (Pre-Natal),
manusia mengalami tahapan embrio. Tahapan ini dilalui oleh manusia didalam
rahim ibunya selama masa kehamilan (gestasi). Setelah dilahirkan (Post-Natal),
manusia mengalami tahapan-tahapan yang disebut masa balita, masa kanak-kanak,
masa remaja, masa dewasa, dan masa manula. Setiap tahapan itu memiliki ciri
tersendiri.
1. Perkembangan Manusia dalam Kandungan
(Masa Pre-Natal)
Tahapa embrio terjadi selama manusia masih di dalam kandungan. Embrio
berasal dari zigot yang dihasilkan pada peristiwa pembuahan. Zigot kemudian
membelah berkali-kali hingga terbentuklah embrio. Pada tahap perkembangan
selanjutnya, embrio akan dibungkus oleh beberapa selaput dan terbentuklah plasenta. Plasenta berfungsi untuk
mendapatkan makanan dari ibunya. Embrio ini kemudian disebut janin (fetus). Masa janin berlangsung
sampai dengan sesaat sebelum lahir. Pada masa janin, terjadi proses
penyempurnaan jaringan-jaringan dan organ-organ dalam serta terjadi pertumbuhan
tumbuh yang pesat.
Pertumbuhan dan perkembangan
janin dibagi dalam tiga tahapan utama, yaitu sebagai berikut.
a. Triwulan I, dimulai dari terbentuknya
zigot sampai janinberusia tdga bulan. Pada masa ini, perkembangan tepusat pada
organ seperti otak, jantun, dan paru paru.
b. Triwulan II (bulan keempat, kelima, dan keenam), pertumbuhan terpusat pada anggota
tubuh seperti kaki, tangan, dan jari-jari.
c. Triwulan III,pertumbuhan telah lengkap. Seadainya janin terpaksa dilahirkan, ia dapat
hidup dan dibesarkan diluar rahim dengan menggunakan alat pemanas yang suhunya
diatur seperti suhu di dalam kandungan ibunya.
Tahap perkembangan manusia dalam kandungan ibu berlangsung selama ± 266
hari (36 minggu atau sekitar 9 bulan). Proses pembentukan dan perkemangan otak
berlangsung di dalam rahim. Ini berati bahwa masa kehamilan merupakan masa
pertumbuhan dan perkembangan fisik, mental, dan kecerdasaan bayi sebelum
dilahirkan.
·
Tahap-tahap dalam perkembangan
prenatal
·
24 jam
Embrio membelah menjadi dua sel
·
3 hari
Morula sampai ke rahim ibu
·
Minggu ke- 1 Ovum yang telah dibuahi akan turun
melalui tuba fallopi menuju ke
uterus .
·
Minggu ke- 2 Embrio melekatkan dirinya pada
dinding uterus dan berkembang dengan cepat.
·
Minggu ke-2,5
jaringan pembentuk jantung mulai
membelah, sel-sel darah terbentuk
·
Minggu ke-3
Embrio
mulai berbentuk, bagian kepala dan ekor dapat dibedakan dan jantung sederhana
mulai berdenyut.
·
Minggu ke-3,5
Mata dan
telinga awal mulai muncul, sistem penapasan terbentuk
·
Minggu ke-4 Permulaan pembentukan daerah mulut,
saluran pencernaan dan hati. Jantung mulai berkembang dengan pesat serta daerah kepala
dan otak mulai dapat dibedakan.
·
Minggu ke-6 Tangan dan kaki mulai terbentuk,
namun lengan masih terlalu pendek dan tumpul untuk saling bertemu, hati mulai
membentuk sel darah merah.
·
Minggu ke- 8
Panjang embrio sekitar 1 inci.
Wajah, mulut, mata dan telinga mulai mempunyai bentuk yang jelas. Pertumbuhan
otot dan tulang dimulai.
·
Minggu ke- 12 Panjang janin sekitar 3 inci. Ia
mulai membentuk seorang manusia, walaupun perbandingan kepala terlalu besar.
Wajah mempunyai profil seperti bayi. Kelopak mata dan kuku mulai terbentuk, dan
jenis kelamin dapat dibedakan dengan mudah. Susunan saraf masih sangat
sederhana.
·
Minggu ke-16
Panjang
janin sekitar 4,5 inci. Gerakan yang dilakukan janin sudah mulai dirasakan oleh ibu. Kepala dan organ-organ
dalam tubuh berkembang dengan pesat. Perbandingan bagian-bagian tubuh
mulai menyerupai bayi.
·
5 Bulan Kehamilan hampir sempurna. Panjang
janin sekitar 6 inci dan mampu mendengar serta bergerak lebih bebas. Tangan dan
kaki sudah lengkap.
·
6 Bulan Panjang janin sekitar 10 inci. Mata
sudah terbentuk dengan lengkap dan bintik-bintik pengecap timbul pada lidah.
Janin mampu bernafas dan menangis lemah, seandainya kelahiran berlangsung
prematur.
·
7 Bulan Usia kehamilan yang penting. Janin
mencapai tahap “mampu hidup“, (bila lahir prematur). Secara fisiologis janin
mampu membedakan macam-macam rasa dan bau. Rasa sakit relatif belum ada.
Kemampuan bernafas dangkal dan tak teratur. kemampuan menghisap dan menelan
masih lemah.
·
Bulan sampai masa kelahiran
Janin
lebih siap untuk hidup secara mandiri di luar rahim. Tegangan otot bertambah,
gerakan menjadi lebih sering dan pernafasan menjadi jelas, kunyahan, hisapan,
dan tangisan lapar menjadi lebih kuat. Setelah minggu ke 38 (9 bulan). Bayi
siap lahir biasanya ia berputar sehingga posisi kepalanya turun kearah pelvis.
Pada awal proses kelahiran atau partus (labour) si ibu biasanya
mengalami kontraksi otot yang kuat dan lentur. Ujung bawah uterus (cervix),
perlahan-lahan membuka, makin lama makin lebar. Setelah 12 jam (lamanya bisa
berubah-ubah), diameter cervixkira-kira mencapai 10 cm. Tahap kedua
berlangsung kira-kira satu jam kontraksi yang semakin kuat mendorong bayi turun
melalui cervix, lalu ke vagina dan akhirnya keluar dari tubuh itu
yang dimulai dengan pecahnya membran di sekitar bayi, kemudian keluar Cairan
atau amnion atau air tuban, terjadilah proses kelahiran yang mengakhiri masa
kehamilan.
Ø Faktor-faktor yang Mempengaruhi
Perkembangan Masa Pre-Natal
Adapun faktor yang mempengaruhi perkembangan manusia di
dalam kandungan ibu (Masa Pre-Natal), misalnya zat makanan, obat-obatan, alkohol, serta gas-gas yang beredar di
dalam plasenta ibu. Beberapa obat-obatan dapat menyebabkan kesalahan dalam
pembelahan sel sehingga menyebabkan pembentukan organ tida sempurna. Beberapa
faktor seperti mengkonsumsi alkohol, merokok, dan menggunakan obat-obatan
terlarang menjadi penyebab kematian janin dalam kandungan atau kelahiran cacat,
dan beberapa bayi yang selamat juga mengalmai kekurangan berat badan.
2. Perkembangan Manusia Setelah Kelahiran
setelah berada diluar kandungan ibu,
bayi mengalami proses perkembangan yang meliputi masa balita, masa kanak-kanak,
masa remaja, masa dewasa, dan akhirnya memasuki masa manula.
Tahap-tahap Perkembangan Manusia
Setelah Kelahiran serta ciri-cirinya, yaitu sebagai berikut.
a.
Masa Balita (0-4
tahun)
Masa balita (bawah lima tahun)
merupakan awal masa pertumbuhan di luar rahim. Perkembangan yan penting terjadi
pada masa neonates (0-30 hari) serta masa (0-4 tahun). Pada masa ini terjadi
pertumbuhan yang sangat cepat. Ketika masih di dalam rahim, pertukaran gas
terjadi di plasenta. Akan tetapi setelah bayi berada di luar rahim, paru-paru
mulai berfungsi sehingga pertukaran gas terjadi melalui paru-paru. Di dalam
rahim, suhu tubuh konstan (tetap). Di luar rahim, bayi mendapat pengaruh dari
suhu lingkungan yang berubah-ubah.
Kekebalan tubuh balita belum berkembang, karena itu balita mudah terkena
serangan penyakit. Oleh karena itu, perawatan balita memperlukan perhatiaan
khusus. Kekebalan tubuh balita dapat terbentuk melalui imunisasi.
b.
Masa
Kanak-Kanak (5-10 tahun)
Masa kanak-kanak adalah lanjutan dari
masa balita. Pada masa kanak-kanak telah diproduksi hormon seks namun jumlahnya
sedikit/masih rendah. Hormon adalah senyawa kimia yang dihasilkan oleh kelenjar
buntu. Hormon beredar di dalam darah untuk mempengaruhi proses fisiologi dan
perkembangan tubuh. Ada berbagai hormon didalam tubuh, misalnya hormon
pertumbuhan dan hormon seks. Pada masa kanak-kanak mengalami pertumbuhan fisik
dan mental cepat, sehingga perlu gizi cukup dan lingkungan yang baik.
c.
Masa Remaja/Adolesens
(10-19 tahun)
Masa remaja termasuk masa yang sangat menentukan
karena pada masa remaja anak-anak mengalami banyak perubahan pada psikis dan
fisiknya. Pada masa ini anak tidak mau lagi diperlakukan sebagai anak-anak,
tetapi dilihat dari pertumbuhan fisiknya belum dapat dikatakan orang dewasa,
telah terlihat jelas adanya perbedaan mencolok antara remaja pria dan remaja
wanita. Hal tersebut disebabkan oleh perbedaan hormon.
Pada masa remaja, di dasar otak, yakni
dari kelenjar hipofisis, dilepaskan hormon yang mempengaruhi pembentukan hormon
berikutnya.
1)
Remaja pria
Adanya hormon dari dasar otak memicu
sel-sel khusus didalam testis untuk memproduksi hormon seks androgen. Hormon androgen inilah yang
berpengaruh, baik secara fisiologis, anatomis, maupun psikologis (kejiwaan),
pada remaja pria. Akibat kerja hormon ini, suara membesar, rambut-rambut tumbuh
diwajah, seperti kumis dan jenggot, dan di bagiaan tubuh lain, testis dan penis
tumbuh, serta otot-otot memebesar. Produksi sperma juga dimulai. Sperma yang
berlebihan akan dibuang melalui mimpi
basah.
·
Mimpi
basah
Mimpi
basah adalah peristiwa ejakulasi (pengeluaran cairan kental yan disebut air
mani), air mani dikeluarkan saat tidur sedangkan omani dikeluarkan saat tidak
tidur (Air mani mengandung sperma) buah
zakar mulai menghasilkan sperma dapat melakukan fungsi reproduksi.
2)
Remaja wanita
Adanya hormon didasar oak memicu sel-sel di dinding telur
(ovarium) memproduksi hormon seks estrogen.
Hormon estrogen berpengaruh baik secara fisiologis, anatomis, maupun
psikologis. Hormon ini menyebabkan suara remaja wanita menjadi nyaring, buah
dada dan pinggul membesar, vagina dan rahim tumbuh, muncul jaringan lemak bawah
kulit, tumbuh rambut disekitar kemaluaan, dan mualai mengalami menstruasi. Ini semua merupakan
tanda-tanda persiapan bereproduksi.
·
Haid/menstruasi
Haid/menstruasi
adalah Peristiwa keluarnya cairan
darah dari kemaluan perempuan berupa
luruhnya lapisan dinding dalam rahim yang banyak mengandung pembuluh darah.
Dipengaruhi oleh hormon esterogen dan progesterone, setiap bulan berlangsung
antara 3-7 hari, dinding rahim dipersiapkan untuk menerima sel telur yang telah
dibuahi setelah terjadinya ovulasi.
3)
Ciri-ciri psikologi/kejiwaan dan fisik remaja
Masa remaja adalah masa peralihan antara kanak-anak dan
dewasa. Perubahan hormonal di dalam tubuh remaja mempengaruhi psikologi dan
tingkah lakunya.
Beberapa ciri psikologi dan fisik itu antara lain sebagai
berikut.
Ø
Ciri psikologi/kejiwaan
·
Cenderung ingin bebas
·
Ingin coba – coba
·
Suka berkelompok
·
Mudah terpengaruh
Ø
Ciri fisik
Ø Putra
·
Suara memebesar/berubah
·
Jakun membesar
·
Tumbuh rambut diketiak dan sekitar
kemaluaan
·
Khitan untuk budaya orang timur
·
Mimpi basah
Ø Putri
·
Payudara membesar
·
Panggl membesar
·
Tumbuh rambut di ketiak dan kemaluaan
·
Haid / menstruasi
d.
Masa Dewasa (19-40
tahun)
Masa dewasa dimuai pada usia 19 tahun.
Secara biologis, masa dewasa ditandai dengan kesiapan bereproduksi dan secara
psikologis memiliki kesiapan dan kematangan mental.
Pertumbuhan fisik secara memanjang
(bertambah tinggi) masih berlangsung hingga mencapai usia 22 tahun. Biasanya
tinggi dan berat badan konstan dan mulai bertambah berat setelah mencapai usia
32 tahun. Kematangan mental pria dicapai setelah usia 25 tahun, sedangkan
wanita kematangan metal lebih cepat.
e.
Masa Manula (>40
tahun)
Manula (manusia lanjut usia) dimulai
pada usia 40 tahun. Pada masa ini terjadi kemunduran fungsi organ-organ tubuh.
Organ tubuh yang sering mengalami kemunduran pertumbuhan adalah mata, telinga,
dan otot. Pada wanita, biasanya esterogen menurun sejak usia 40 tahun.
Akibatnya, terjadi menopause, yaitu
masa berhentinya haid/datang bulan, kemampuan bereproduksi menurun dan jika
terjadi kehamilan, biasanya bayi lahir cacat.
Menurunnya estrogen dapat berpengaruh
pula pada bagiaan tubuh lain. kekenyalan wajah menurun, terjadi pengeroposan
tulang (osteoporosis). Kekurangan esterogen dapat diatasi dengan mengkonsumsi
makanan dari kedelai, misalnya tahu dan tempe.
Pada pria,
kemampuaan menghasilkan sperma terus berlanjut tanpa batas. Tapi kualitas
sperma menurun. Bayi yang dihasilakan dari pria manula sering mengalami
kelainan fisik atau mental.
Sumbernya darimana mba...????
BalasHapusKok gk ada sumbernya sih ?
BalasHapusBiasakan kasih sumber woy
BalasHapusBiasakan kasih sumber woy
BalasHapussumnernya mana ?
BalasHapusMohon maaf teman-temanku, dulu copas copas dari berbagai sumber namun sumber tersebut dari google alias tidak begitu valid.
BalasHapus